JAKARTA - Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) menjadi salah satu program unggulan pemerintah dalam mendukung kesejahteraan masyarakat, terutama keluarga miskin dan rentan.
Pencairan bantuan ini dilakukan setiap tiga bulan sekali. Kini, masyarakat penerima dapat dengan mudah memantau status bantuan melalui ponsel, sehingga proses penerimaan menjadi lebih transparan dan efisien.
Dengan memanfaatkan teknologi digital, penerima BPNT tidak perlu lagi datang ke kantor pemerintah atau bank untuk mengecek status bantuan. Pemerintah menyediakan akses daring melalui situs resmi maupun aplikasi mobile, memungkinkan pengecekan kapan saja dan di mana saja. Hal ini diharapkan dapat mengurangi antrean dan meminimalkan risiko keterlambatan penerimaan dana bantuan.
Cara Cek Bansos BPNT Lewat Website Resmi
Salah satu metode pengecekan yang praktis adalah melalui website resmi Kemensos di https://cekbansos.kemensos.go.id/. Langkah pertama, pilih provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, serta desa sesuai domisili. Selanjutnya, masukkan nama sesuai KTP dan kode verifikasi yang muncul di layar, lalu klik “Cari Data”.
Sistem akan menampilkan daftar penerima manfaat berdasarkan wilayah dan nama yang diinput. Kolom status menandakan apakah seseorang berhak menerima bantuan atau tidak, dengan keterangan “Ya” atau “Tidak”. Bagi yang bukan penerima, akan muncul informasi “Tidak Terdapat Peserta/PM”. Penting untuk memasukkan data dengan benar agar hasil pengecekan akurat.
Metode ini juga dapat digunakan untuk memeriksa status anggota keluarga lain atau orang terdekat, selama data yang diinput sesuai dengan dokumen resmi. Dengan demikian, keluarga penerima dapat memastikan dana BPNT masuk ke rekening yang benar tanpa harus mengunjungi kantor administrasi.
Cek Bansos Melalui Aplikasi Resmi di Ponsel
Selain website, pengecekan BPNT juga bisa dilakukan melalui aplikasi mobile resmi yang tersedia di Play Store. Setelah mengunduh dan menginstal aplikasi, pengguna baru harus membuat akun dengan melengkapi data diri seperti nama lengkap, nomor NIK, alamat, email, serta password.
Proses pendaftaran juga mencakup pengunggahan foto KTP dan swafoto, memastikan verifikasi identitas berjalan aman. Setelah akun dibuat dan login berhasil, menu “Profil” akan menampilkan jenis bantuan yang diterima dan status pencairan. Sistem ini memudahkan masyarakat untuk selalu memantau bantuan secara real-time dan meminimalkan risiko kesalahan data.
Dengan dua metode ini, masyarakat memiliki pilihan yang fleksibel untuk mengakses informasi BPNT sesuai kenyamanan masing-masing. Kehadiran teknologi menjadi sarana penting dalam memastikan distribusi bantuan sosial lebih tepat sasaran.
Jadwal Pencairan dan Nominal Bantuan BPNT 2025
Pencairan BPNT dilakukan secara triwulanan, mencakup empat tahap sepanjang tahun. Tahap pertama meliputi Januari hingga Maret, tahap kedua April hingga Juni, tahap ketiga Juli hingga September, dan tahap keempat Oktober hingga Desember. Meskipun pemerintah tidak menetapkan tanggal pasti pencairan, penerima disarankan mengecek status secara berkala untuk mengetahui dana telah masuk ke rekening KKS.
Untuk tahun 2025, pemerintah mengalokasikan anggaran Rp 43,6 triliun bagi 20 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Setiap KPM menerima Rp 200 ribu per bulan, sehingga setiap tahap triwulanan bernilai Rp 600 ribu yang langsung ditransfer ke rekening Himbara melalui Kartu Keluarga Sejahtera. Skema ini memastikan bantuan pangan tersalurkan tepat waktu dan tepat sasaran.
Dengan sistem daring dan pencairan triwulanan, penerima BPNT dapat lebih mudah merencanakan kebutuhan keluarga. Penerapan teknologi digital dalam program bantuan sosial ini diharapkan mendorong transparansi, efisiensi, dan akurasi distribusi, serta mempermudah masyarakat dalam mengakses informasi terkait hak dan manfaat yang diterima.
 
                    
 
             
                   
                   
                   
                   
                   
                  